BAB II
LANDASAN TEORI
A.
CATU DAYA
Catu Daya adalah dalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain oleh: rahmat hidayat
B.
BATTERY
Baterai adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efesiensinya yang tinggi.
Gambar 2.1 Battery pada Unit Pembangkit
Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), dan Pasta sebagai elektrolit (pengirim). Oleh: rahmat hidayat
C. Jenis
Battery
Klarifikikasi Jenis Battery menurut bahan elektrolitnya di bagi menjadi dua yaitu
a. Battery Timah hitam (Lead Acid Storage Battery)
a. Battery Timah hitam (Lead Acid Storage Battery)
Battery yang bahan elektrolitnya menggunakan larutan atau cairan asam belerang (Sulfuric Acid = H ₂ SO ₄). Fitur-criri umum (Tergantung Pabrik pembuat) sebagai berikut:
1). Tegangan nominal per sel 2 Volt.
2). Ukuran baterai per sel lebih besar bila dibandingkan dengan ukuranbaterai
alkali.
3). Nilai berat jenis elektrolit sebanding dengan kapasitas baterai.
4). Suhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat jenis elektrolit,
semakin tinggi suhu elektrolit semakin rendah berat jenisnya dan sebaliknya.
5). Nilai standar berat jenis elektrolit tergantung dari pabrik pembuatannya.
6). Umur baterai tergantung pada operasi dan pemeliharaan, biasanya dapat
mencapai 10-15 tahun, dengan syarat suhu baterai tidak lebih dari 20 derajat Celcius.
Tegangan pengisian persel haru Sesai dengan petunjuk operasi pemeliharaan dari
pabrik pembuat
1). Tegangan nominal per sel 2 Volt.
2). Ukuran baterai per sel lebih besar bila dibandingkan dengan ukuranbaterai
alkali.
3). Nilai berat jenis elektrolit sebanding dengan kapasitas baterai.
4). Suhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat jenis elektrolit,
semakin tinggi suhu elektrolit semakin rendah berat jenisnya dan sebaliknya.
5). Nilai standar berat jenis elektrolit tergantung dari pabrik pembuatannya.
6). Umur baterai tergantung pada operasi dan pemeliharaan, biasanya dapat
mencapai 10-15 tahun, dengan syarat suhu baterai tidak lebih dari 20 derajat Celcius.
Tegangan pengisian persel haru Sesai dengan petunjuk operasi pemeliharaan dari
pabrik pembuat
Gambar 2.2 Battery Timah Hitam
b.
Battery Alkaline (Alkaline Storgae Battery)
Battery yang bahan elektrolitnya menggunakan larutan atau cairan Alkaline ( pottasium Hidroxide KOH ) yang terdiri dari:
1).
Nickel-Iron Alkaline Battery (Ni-Fe Battery).
2).
Nickel-Cadmium Alkaline Battery (Ni-Cd battery).
Fasilitas umum (Tergantung pabrik pembuat) sebagai berikut:
a). Tegangan nominal per sel 1,2 volt.
b). Nilai berat jenis elektrolit tidak sebanding dengan kapasitas baterai.
c). U Umur baterai tergantung pada operasi dan pemeliharaan biasanya dapat mencapai 15-20 tahun, dengan syarat suhu baterai tidak lebih dari 20 derajat Celcius.
d). Tegangan pengisian per-sel harus sesuai dengan petunjuk operasi pemeliharaan dari pabrik pembuat.
Gambar 2.3 Battery Alkaline
D. Kegunaan
Battery di Unit Pembangkit :
Fungsi Battery sangat berperan penting dalam bidang telekomunikasi, salah satunya di bidang Unit Pembangkit, berikut ini sebagian fungsi battery:
a. Sumber Energi untuk alat control, Pengawasan, Tanda-tanda sinyal
b. Sumber energi untuk penerangan darurat.
c. Sumber energi untuk relay pegaman.
d. Sumber pengaman untuk peralatan telekomunikasi.
e. Sebagai Energi Pengganti Sementara Saat Listrik Hapus.
No comments:
Post a Comment